Apr 12, 2017

Dokter Tegaskan Vaksin HPV Tak Timbulkan Efek Samping

Dokter Tegaskan Vaksin HPV Tak Timbulkan Efek Samping - Bicara soal vaksin, kadang kala pengaruh sampingnya masih kerap diragukan. Termasuk ketika vaksin HPV diberikan dalam anak wanita usia 9-13 tahun dikhawatirkan terjadi impak samping dalam si anak. Padahal, kenyataannya nir seperti itu.

Dijelaskan Prof Dr dr Andrijono SpOG, KFER ketika vaksin HPV disuntikkan, akan membentuk antibodi hingga ke vagina dan serviks. Ketika tubuh terpapar virus HPV, maka virus tadi akan eksklusif 'ditangkap' sebagai akibatnya terjadilah perlindungan.

Vaksin tersebut jua bukan berdasarkan virus yang dilemahkan akan tetapi protein protesis yg menyerupai kulit pada virus. Tekniknya menggunakan Virus Like Particle sehingga terbentuk antibodi partikel itu. Saat masuk partikel itu, akan dihajar sama dia. Sekarang pun vaksin lain memakai teknik itu, bukan lagi virus. Sehingga, nir akan terjadi impak samping, termasuk menopause dini, enggak, tegas Prof Andri di sela-sela Forum Ngobras pada Hongkong Cafe, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2017).
Dokter Tegaskan Vaksin HPV Tak Timbulkan Efek Samping

Dokter Tegaskan Vaksin HPV Tak Timbulkan Efek Samping


Baca Juga : Bahaya kista Ovarium Bisa Memicu Kanker Serviks 


Pada wanita usia 9-45 tahun, vaksinasi ini bisa mencegah kanker serviks hingga 90 %. Sebab, targetnya lebih khusus jadi kalau ada gambaran virus, ditinjau proteinnya sama, langsung dihajar, tambah Prof Andri.

Jika terdapat keluhan, lanjut Prof Andri, paling-paling hanya nyeri pada bekas area suntikan dan ini dinilainya masuk akal. Proteksi terhadap kanker serviks dengan vaksinasi HPV diketahui bisa hingga 15 tahun bahkan dibutuhkan sampai 20 tahun. Nah, sampai saat ini WHO belum tetapkan bahwa diharapkan booster pasca 15 tahun seorang divaksin HPV.

Di Indonesia, vaksin HPV yang diberikan buat HPV tipe 6, 11, 16, dan 18. Nah, 70 persen perkara infeksi HPV disebabkan oleh tipe virus 16 dan 18. Hanya saja, harga vaksinasi HPV memang tak murah, kurang lebih Rp 800 ribu per vial. Padahal, dalam anak usia 9-13 tahun mereka perlu diberi dua dosis sementara dalam orang dewasa usia 14-45 tahun perlu diberi 3 takaran. Sehingga, khusus buat anak diharapkan vaksinasi HPV bisa masuk dalam acara nasional.

Hadir dalam kesempatan sama, dr Prima Yosephine Kasubdit Imunisasi Kemenkes RI menegaskan bahwa vaksin nir menyebabkan dampak samping, terlebih yang sampai membahayakan nyawa. Ada anak habis diimunisasi, lumpuh ucapnya karena imunisasinya. Setelah dicek, ternyata lantaran dia sudah ada TB tulang. Jadi kelumpuhan bukan lantaran imunisasi tapi karena memang waktu diimunisasi sudah terdapat TB tulangnya, istilah dr Prima.

Baca Juga : Ketahuliah! Kanker Serviks Itu 100% Bisa Dicegah