Apr 12, 2017

Jangan Tunggu Muncul Gejala Kanker Serviks buat Papsmear

Jangan Tunggu Muncul Gejala Kanker Serviks buat Papsmear - Apakah Anda wanita yang aktif bekerjasama seks?Apabila iya, jangan tunda buat melakukan papsmear secara rutin. Jangan menunggu sampai timbul gejala kanker serviks baru melakukan papsmear.

Papsmear adalah deteksi dini kanker serviks. Lantaran itu nir berarti poly ketika dilakukan waktu sudah timbul gejala kanker serviks.

Penyebab kanker serviks merupakan human papillomavirus (HPV). Nah, dalam infeksi awal HPV, lesi pra-kanker dan stadium awal kanker umumnya tidak ada tanda-tanda yang ada. Lantaran itu dr Antony Atmadja, SpOG menyayangkan bila terdapat yang baru melakukan pengecekan kanker serviks waktu telah muncul tanda-tanda.

Hampir 70 persen masalah kanker serviks datang ke rumah sakit telah pada keadaan stadium lanjut, yakni lebih berdasarkan stadium 2B. Itu karena saat tanda-tanda ada baru periksa, ujar dr Antony dalam edukasi kesehatan 'Kenali Kanker Serviks' di RS Mitra Keluarga Bekasi, Jl Jend. A Yani, Bekasi Barat, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (21/1/2017).

Gejala Kanker Serviks buat Papsmear

Deteksi Gejala Kanker Serviks dengan Papsmear



Sementara itu pertanda stadium lanjut kanker serviks merupakan:

1. Pendarahan sehabis hubungan int1m
Dua. Menstruasi yang durasinya lebih usang dan lebih poly dari umumnya.
Tiga. Nyeri panggul
4. Nyeri waktu berhubungan intim
Lima. Muncul keputihan berbau menyengat.

Baca pula: Dokter Tegaskan Vaksin HPV Tak Timbulkan Efek Samping 


Sebenarnya keputihan belum tentu pertanda penyakit. Bisa timbul menjadi dampak infeksi. Untuk itu perlu periksa secara berkala, lanjut dr Antony.

Lalu terkait asupan, adakah asupan yg bisa membantu menjauhkan atau mengatasi seorang perempuan   dari kanker serviks?Kata dr Antony, semua yg dimakan niscaya akan memengaruhi kesehatan secara generik. Berangkat menurut hal ini terdapat yang lalu melakukan diet tertentu buat mengobati kanker serviks.

Sel kanker makan gula lebih poly sebagai akibatnya ada yg kemudian menerapkan diet ketogenik. Karena makannya lemak jadi sel kanker bisa mangkat . Boleh saja melakukan ini, akan tetapi jangan sampai menjadikannya sebagai terapi primer, pesan dr Antony.

Saran saya makan sesuai kaidah kesehatan. Perlu diingat sejauh ini belum terdapat kuliner yang mampu menghilangkan kanker, imbuhnya.

Baca pula: Ketahuliah! Kanker Serviks Itu 100% Bisa Dicegah