Image source: http://cdn0-a.production.images.static6.com/YRa75AoYDAmukZRVL7pofVjMah4=/640x355/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/683797/big/ilustrasi-bitcoin-140529-andri.jpg
Banyak yang bertanya, kenapa sih wajib cokelat serta bukan masakan lain? Jika dulu kita tidak memahami jawabannya, kini sudah terdapat jawabannya.
Peneliti berasal National Institute of Nutrition and Food Technology mencoba menguak alasan ilmiah perempuan ingin makan cokelat. Mereka pun memonitor adat makan, berat badan, tingkat hormon kepada 30 perempuan berusia 18-45 tahun.
Peneliti menemukan fakta, perempuan secara signifikan lebih poly makan sebelum menstruasi (pre menstrual syndrome). Pada masa sesudah menstruasi, perempuan mengonsumsi 1.688 kalori, lalu ketika ovulasi 2.175 kalori. Sedangkan sesudah ovulasi serta sebelum menstruasi, yang diklaim masa luteal, asupan kalori sekitar 2.165 kalori.
Pada ketika masa luteal, berat badan sebagian perempuan meningkat dibandingkan masa-masa lainnya. Menurut peneliti, perubahan ini terjadi alasannya adalah terdapat peningkatan hormon estrogan serta progesteron. Kondisi ini pula memicu menurunnya hormon serotonin.
Serotonin adalah hormon yang dapat membentuk perasaan bahagia. Nah, senyawa tersebut pula dapat dihasilkan kepada ketika kita makan cokelat. Jadi, kemungkinan besar poly perempuan mengonsumsi cokelat buat menutupi berkurangnya hormon serotonin.
"Seringkali kepada ketika luteal, terdapat dorongan buat mengonsumsi masakan anggun ataupun cokelat," tulis peneliti seperti mengutip page Glamour, Sabtu (5/11/2016).
Berdasarkan kajian ilmiah ini, jadi Anda para perempuan tidak perlu bingung lagi mengapa muncul hasrat ingin makan cokelat jelang menstruasi.
