Prof. Dr. Ir. Rindit Pambayun, MP, Pengajar Besar Ilmu Pangan Universitas Sriwijaya Palembang, mengungkapkan telur merupakan sumber protein yang mudah didapat dan mempunyai harga cukup murah. Tetapi hati-hati, pada saat memasak telur sanggup membuatnya kehilangan nutrisi yg baik bagi tubuh.
 |
Kandungan Gizi Telur Dadar |
Ia mengungkapkan di pada bagian putih telur terdapat zat yg bernama avidin. Avidin acapkali dianggap sebagai zat anti gizi lantaran mempunyai kemampuan buat mengikat nutrisi sebagai akibatnya nir bisa diserap sang tubuh.
Kalau telur dadar gizinya berkurang lantaran putih telur dikocok bersama menggunakan kuning telur. Sehingga avidinnya mengikat (nutrisi) yg ada pada pada kuning telur, kata Prof Rindit, pada sesi kelas Health and Nutrition Journalist Academy yang terbaru.
Daripada didadar, pria yang pula adalah Kepala Pusat Penelitian Pangan Universitas Sriwijaya ini menyampaikan telur lebih baik diolah dengan diceplok atau mata sapi. Sehingga avidin yg ada pada putih telur nir bercampur menggunakan kuning telur.
Avidin jua sanggup dihilangkan menggunakan cara membuang bagian putih telur. Tetapi cara ini spesifik dilakukan bila memang telur ingin dikonsumsi mentah. Prof Rindit menyebut meski nutrisi telur lebih terjaga, mengonsumsi telur mentah mungkin tidak sanggup dilakukan setiap orang.
Jadi jikalau mau konsumsi mentah, buang bagian putih telur. Tetapi bila mau konsumsi 2 bagian telur, rebus saja sekitar lima-10 mnt atau setengah matang buat memusnahkan zat avidin-nya, tuturnya lagi.
Avidin nir hanya menyulitkan tubuh menyerap nutrisi. Secara khusus, avidin sangat mudah menyerap biotin atau yang dikenal sebagai vitamin B7.
Muncul ruam merah bersisik pada paras disertai kerontokan rambut berlebih mampu menjadi indikasi tubuh kekurangan biotin (B7) yang dikenal sebagai vitamin rambut. Apalagi, tubuh tidak menyimpan vitamin B yg notabene nir larut dalam lemak.
Maka berdasarkan itu, baiknya konsumsilah telur yang dimasak terlebih dulu dan Anda mampu menambahkan salmon, alpukat, fungi, kembang kol, kedelai, kacang-kacangan, dan pisang pada pada sajian makanan sehari-hari.
