Terapi Sel punca konon diklaim dapat mengatasi terapi yang dapat sembuhkan berbagai macam jenis penyakit. Sebetulnya, terapi sel punca ini cuma untuk penyakit yang degeneratif seperti contohnya penuaan, penyakit mutasi sel, dan juga penyakit keganasan sel. Selain itu, terapi sel punca ini juga bisa untuk mengatasi penyakit jantung koroner, jantung lemah, kencing manis, penyakit stroke, parkinson, kanker, dan juga gangguan pada tulang.
Di Indonesia, terapi sel punca dikembangkan pada tahun 2007, Apa sih terapi sel punca itu ? Terapi sel punca adalah sebuah mekanisme dasar memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak supaya kembali normal. Sel yang digunakan merupakan sel yang berasal dari tubuh pasien sendiri, namun bisa juga menggunakan sel dari orang lain.
 |
| Terapi Sel Punca di Singapura |
Sel punca ini bisa juga berasal dari embrio, darah dari tali pusat bayi, bisa juga berasal dari sumsum tulang belakang, bisa dari darah tepi, bahkan bisa juga jaringan lemak dari orang dewasa. Indonesia khususnya, terapi sel punca dengan menggunakan embrio masih menjadi kontroversi karena ini sangat bertentangan dengan norma agama di Indonesia.
Bahaya Terapi Sel Punca
Ini loh bahayanya dari terapi sel punca, semakin awal mengambil sel punca, sebagai contohnya yaitu embrio ataupun darah tali pusat, maka tingkat resikonya akan sangat besar sekali, tetapi potensinya juga sangat besar untuk berhasil. Bahkan sebaliknya, jika diambil dari sel punca orang dewasa, resikonya akan kecil namun potensinya juga kecil.
Sedangkan sel punca yang diambil dari tubuh orang lain jika dibandingkan dengan sel punca tubuh sendiri memiliki tingkat penolakan yang cukup tinggi. Jadi baiknya sih sel punca berasal dari tubuh sendiri.
Terapi Sel Punca Akan Jadi Trend Pengobatan Masa Depan
Rumah Sakit di Indonesia yang ada terapi sel punca yaitu RSCM dengan periset Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kemudian RSUD Soetomo, dengan periset Fakultas Kedokteran UNAIR. Sel punca ini akan menjadi pengobatan yang bakalan booming dimasa mendatang dan akan menggeser pengobatan dengan obat dan suntik.
Terapi sel punca ini sebetulnya masih dalam tahap riset, belum final menjadi sebuah pengobatan standar medis. Terapi yang sudah sukses saat ini yaitu terapi gangguan tulang sebanyak 42 pasien. Terapi penyakit jantung sebanyak 43 pasien, terapi diabetes dengan sel punca sebanyak 3 pasien, dan pasien luka bakar sebanyak 5 pasien.
Sekali lagi saya ingatkan, terapi ini masih dalam tahap riset, jadi untuk biayanya juga belum dijamin oleh lembaga Jaminan Kesehatan Nasional dan juga asuransi kesehatan lainnya. Sementara itu, Ketua SRMSCC Ferdiansyah mengatakan, kalau sejak dari tahun 2008, sebanyak 379 pasien mendapatkan terapi sel punca di lembaga yang dia pimpin.
Sebanyak 99 pasien diabetes melitus, kemudian pasien sebanyak 40 penderita nyeri sendi lutut, 30 pasien penyakit stroke, dan 12 pasien penyakit jantung. Dan sisanya adalah 198 pasien penyakit hati, saraf, dan juga penyakit darah.
Tingkat prosentasi kesembuhan terapi sel punca diabetes sekitar 30 sampai 100 %. Semuanya juga bergantung dari tingkat parah atau tidaknya kerusakan pada pankreas dan juga tingkat kegemukan, karena ini akan memberikan respons yang berbeda di saat terapi.
Terbatasnya layanan dan juga laboratorium pelayanan sel punca di Indonesia cuma ada dua saat ini. Kemudian Bank Penyimpanan sel punca dari darah tali pusar yang resmi dan terakreditasi dari Kementrian Kesehatan cuma ada satu.
Oleh karena itu, sebagai warga yang cerdas, kita jangan mudah terpancing dengan informasi yang menawarkan terapi sel punca di singapura ataupun terapi sel punca Indonesia tanpa adanya bukti medis dan cuma mengandalkan kesaksian atau testimoni terapi sel punca saja.
