Dec 11, 2017

Sindrom Toxic Shock, Bahaya yang Mengancam Pemakai Tampon. Tapi Kenapa Ya Tampon Tetap Saja Populer

Sindrom Toxic Shock,

Image source: http://www.rightdiagnosis.com/phil/images/5117.jpg

Jila di Nepal perempuan haid hingga berisiko kematian lantaran tradisi pengasingan, yg mutakhir di Skotlandia seorang perempuan nyaris mati lantaran keliru pakai tampon ketika tiba bulan. Katie Knight harus menjalani detik-detik kritis selama 4 hari di ICU, tidak dapat berjalan, & tidak dapat bicara. Dia didiagnosis terkena Toxic Shock Syndrom (TSS), infeksi bakteri fatal yg menjadikan keracunan darah.

Awalnya Katie memakai tampon berkualitas bareng daya serap super lantaran tingginya kegiatan di kampus. Jenis tampon yg dipergunakan Katie memang sering diindikasi terkait bareng agresi TSS dalam beberapa insiden lain. TSS memang dikenal cepat prosesnya, menjadi akibatnya hanya beberapa jam Katie mulai merasa kesakitan. Selama 48 jam berikutnya Katie menderita tanpa memahami bahwa ia terkena TSS, bareng kondisi tampon yg ia gunakan masih tertinggal di dalam. Hal tadi memperparah gejala TTS yg dialami Katie.

Meskipun jauh lebih tua daripada pembalut, orang Indonesia tampaknya masih lumayan asing bareng tampon. Nah, buat anda yg belum memahami apa itu tampon, ayo simak berita yg telah Hipwee kumpulkan ini.

Tampon & pembalut itu berbeda. Mana yg lebih sering anda gunakan?

Tampon adalah indera penyerap menstruasi yg telah dipergunakan sejak abad ke-18. Umumnya terbuat dari campuran antara serat rayon & katun, tampon mempunyai daya serap yg lumayan. Bentuk tampon menyerupai peluru bareng tali di ujungnya. Pemakaiannya dimasukan ke liang vagina. Berdasarkan daya serapnya, terdapat tampon junior (kurang dari 6 gram), reguler (6-9 gram), super (9-12 gram), super plus (12-15 gram), & ultra (15-18 gram).

Pada prinsipnya, pembalut & tampon itu sama. Fungsinya adalah buat menyerap darah haid supaya tidak meleleh ke mana-mana. Bahannya pun sama-sama dari katun & wol. Soal bentuk & pemakaian pembalut tentu tak perlu dijelaskan lagi. Saat ini anda dapat memilih sendiri variasi yg anda senang, mulai yg biasa, bersayap, atau yg panjangnya 35 senti.

Penggunaan tampon memang sedikit riskan. Namun jikalau sesuatu aturan, sebenarnya cukup kondusif

Sesuai bareng bentuknya yg menyerupai peluru, tampon dipakai bareng cara dimasukan dalam vagina. Aplikator & tali yg disediakan akan memudahkanmu memasukan & mengeluarkan tampon bareng jari. Kamu yg belum pernah mencoba, absolut ngeri membayangkannya. Rasa sakit & tidak nyaman juga mungkin dialami oleh yg baru memakainya buat kali pertama. Namun bareng teknik yg sempurna pakai tampon gak perlu kesakitan.

Lho, bagaimana kalau tamponnya tidak dapat dimuntahkan & masuk ke rahim? Tenang-hening, leher rahim terlalu sempit buat tampon, menjadi akibatnya jikalau pakai bareng betul, mustahil tampon masuk ke dalam rahim.

Untuk yg malas ganti berkali-kali, usahakan pemakaian tampon dihindari. Karena Toxic Shock Syndrome (TSS) adalah risiko yg sering terjadi

Toxic Shock Syndrome sebenarnya dapat dialami oleh siapa saja. Namun perempuan yg sedang menstruasi, memakai tampon, atau baru saja menjalani operasi mempunyai risiko yg jauh lebih akbar. TSS adalah kumpulan gejala yg akan terjadi infeksi bakteri, umumnya gerombolan bakteri Staphylococcus aureus atau streptococcus grup A. Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri tenggorokan, nyeri otot, diari, ruam-ruam & membengkak, tachycardia, & sakit kepala. Dengan cepat, TSS juga akan menjadikan gagal ginjal, gagal jantung, & gagal pernapasan.

TSS pernah mewabah di tahun 1980-an  lantaran penggunaan tampon & indera medis yg kurang steril. Seiring mulai berkurangnya produksi tampon, insiden TSS pada perempuan haid juga menurun drastis. Idealnya, memakai tampon harus diganti setiap 4-5 jam sekali. Pemakaian tampon lebih dari 8 jam, pemilihan tampon yg berbeda, & pemasangan yg kurang steril dapat menaikkan risiko TSS.

Meski terdapat risiko secara medis yg lumayan seram, tampon masih jadi pilihan yg cukup terkenal di negara-negara Barat misalnya Skotlandia & Amerika Serikat

Tampon & pembalut sebenarnya mempunyai kelebihan & kekurangan masing-masing. Meskipun pemasangannya lumayan sulit, tampon menang dalam segi fleksibilitas. Untuk anda yg sehari-harinya aktif, tampon adalah pilihan yg sempurna lantaran akan lebih nyaman. Dipakai buat berenang pun tak problem. Tak misalnya pembalut yg sering bikin risih lantaran ngecap di celana, tampon tak akan menyebabkan problem meski sedang pakai bikini. Mungkin lantaran itulah, orang-orang Barat lebih nyaman memakai tampon daripada pembalut. Sedangkan di negara-negara Timur misalnya Indonesia, pengguna tampon sulit ditemui. Bahka poly perempuan Indonesia yg mungkin belum pernah mendengar perihal tampon.

Konsep memasukan benda asing dalam vagina juga dipercaya sama misalnya merengut keperawanan, karenanya produk misalnya tampon tampaknya tak cocok dipasarkan di sini

Di Indonesia, umumnya tampon dipakai oleh bunda-bunda yg telah berusia 4o-an tahun atau yg telah menikah. Alih-alih risiko medis, justru risiko sosial yg dikhawatirkan, yaitu: kalau tampon dimasukan dalam liang vagina, berarti dapat merobek selaput dara dong? Berarti nggak perawan lagi dong?

Soal keperawanan memang tak kredibilitas  main-main di Indonesia. Sayangnya, istilah-istilah perawan dalam konsep kita ditentukan oleh the one and only selaput dara. Padahal robeknya selaput dara dapat terjadi lantaran poly sekali hal, contohnya kecelakaan. Jadi apakah tampon dapat merengut keperawanan? Ada baiknya kita rumuskan ulang dulu soal keperawanan yg hanya dapat hilang lantaran interaksi seksual, bukan lantaran sumber robeknya selaput dara.

Selain tampon & pembalut, sekarang juga terdapat juga cangkir menstruasi. Bisa dicuci & tak perlu diganti-ganti

Seiring perkembangan zaman, problematika ketika haid yg mengganggu kegiatan semakin ditiadakan. Menstrual cups atau cangkir menstruasi dapat melakukan pekerjaan ribuan tampon & pembalut sekaligus. Cangkir menstruasi berbentuk misalnya corong elastis yg dimasukan dalam liang vagina buat menampung darah selama masa haid. Sebagaimana konsepnya, cangkir menstruasi dapat dicuci & dipakai berkali-kali.

Kampanye pemakaian cangkir menstruasi ini diawali oleh perusahaan sumber Swedia, Intima yg menyoroti limbah pembalut & tampon. Konon dalam satu tahun perempuan Amerika dapat membuang 270 ribu ton pembalut, yg setara bareng 6 kapal Titanic. Jadi selain lebih kondusif buat mereka yg punya kegiatan di atas rata-rata, cangkir menstruasi ini lebih ramah lingkungan.

Terlepas dari PMS yg bikin capek poly orang, soal kesehatan & kebersihan selama haid tentu lebih urgen diperhatikan. Memakai tampon, pembalut, atau cangkir menstruasi, sesuaikan bareng kebutuhanmu sendiri. Mengganti tampon & pembalut sekaligus mencuci cangkir pembalut sesering mungkin lebih baik buat menghindari risiko-risiko yg tidak diinginkan.

Artikel Bermanfaat & Menghibur Lainnya

8 Ide Gila Menyulap Pembalut & Tampon Jadi Benda-benda yg Nggak Biasa
Para Cowok Curhat Soal Kenapa Mereka Batal Menyeriusi. Cewek Wajib Baca Ini Supaya Bisa Introspeksi
Mengenal Lebih Jauh Tentang Tampon & Menstrual Cup. Benarkah Bisa Rusak Keperawanan?
Menurut Penelitian, Cewek Bakal Tertarik Sama Cowok Karena 8 Hal Ini. Cowok Wajib Baca Nih!
Ada yg Namanya Lagu Cinta & Lagu Bercinta. Kamu Harus Tahu Bedanya Biar Nggak Salah Putar!