Bahkan mungkin berpikir, bahwa pasangan Enda tidak akan nyaman saat melakukan keintiman saat oleh perempuan sedang menstruasi.
Namun menurut profesor dan direktur divisi kebidanan dan ginekologi kepada University of Cincinnati College of Medicine, Kellie Flood-Shaffer, MD, berafiliasi seks selama periode menstruasi, sanggup mengurangi rasa kram karena orgasme saat seks, melepaskan endorfin yg sanggup menghasilkan suasana hati membaik.
Namun sebelum melakukan seks, Kellie menyarankan agar alangkah baiknya buat memperhatikan hal-hal kepada bawah ini beserta pasangan Enda, seperti dilansir dari Everydayhealth, Sabtu (1/10/2016):
1. Langkah pertama: bicarakan terlebih dahulu
Enda dan pasangan harus terperinci dalam mendiskusikan kekhawatiran Enda, wacana berafiliasi seks saat menstruasi. Hal ini agar Enda berdua sama-sama nyaman jika melakukannya.
Darah haid sebenarnya bisa sebagai pelumas yg sangat bagus dan sanggup menaikkan kepuasan seksual bagi beberapa pasangan, kecuali ada tradisi langsung, kepercayaan, atau budaya yg membatasi seks saat menstruasi. Namun jika tidak ada, sebenarnya seks saat menstruasi tidak berbahaya, tidak menghasilkan ketidaknyamanan. Namun memang akan menghasilkan daerah tidur jadi lebih berantakan kepada poly situasi, pungkasnya.
Ia menambahkan, kenyamanan melakukan seks saat menstruasi, merupakan kasus pria dan perempuan itu sendiri. Karena poly perempuan diajarkan bahwa mereka kotor selama periode tadi, dan poly pria diajarkan bahwa darah haid bisa berbahaya untuknya. Namun, semuanya tidak mempunyai dasar ilmiah, tapi mungkin budaya sanggup berpengaruh sangat kuat dan krusial, lanjutnya.
2. Langkah ke 2: buat seks menstruasi tidak begitu berantakan
Aliran darah haid bisa menghasilkan sedikit berantakan, namun sebagian akbar pasangan sanggup menikmati seks beserta menaruh handuk kepada atas daerah tidur, tepatnya kepada daerah panggul perempuan, ungkapnya.
Enda pula sanggup memposisikan diri beserta berbaring telentang, buat mengurangi pendarahan. Selain itu, menggunakan kap serviks, pula sanggup membantu menampung darah haid saat seks dan melindungi Enda dari kehamilan, karena indera ini menutupi leher rahim.
3. Langkah ketiga: seks saat menstruasi harus tetap kondusif
Hanya karena Enda melakukan interaksi seks saat menstruasi, bukan berarti bahwa pasangan Enda tidak membutuhkan kondom, karena kesempatan hamil tetap bisa terjadi.
Meskipun sangat jarang, namun ada laporan kasus kehamilan kepada pasangan yg pungkasnya hanya melakukan interaksi seks saat menstruasi. Kemungkinannya sangat mini, namun bukan nol, tutupnya.