Kenapa Penting Menjaga Higiene Saat Menstruasi(1)

Image source: http://image-serve.hipwee.com/wp-content/uploads/2017/03/hipwee-b8947000824a3513e3d4c3e3a41ad97c-750x563.jpg

Dalam menguraikan ruang lingkup kesehatan reproduksi dipakai pendekatan siklus hayati (life cycle- approach) sehingga diperoleh komponen yang nyata & sanggup dilaksanakan. Melalui pendekatan siklus hayati kesehatan reproduksi akan sangat memperhatikan hak reproduksi perorangan seperti kebutuhan perempuan yang lebih spesifik dibandingkan beserta laki-laki. Pada kodratnya perempuan mengalami menstruasi, hamil, melahirkan, menyusui, serta mengalami monopouse, sehingga memerlukan pemeliharaan kesehatan reproduksi yang intensif selama hidupnya. Fungsi reproduksi dimulai semenjak masa pubertas, dalam laki-laki dimulai semenjak mengalami mimpi basah, & dalam perempuan dimulai semenjak ia mendapatkan haid/menstruasi yang disebut menarche.

Organ reproduksi merupakan alat dalam tubuh yang berfungsi dalam proses kehidupan insan untuk menghasilkan keturunan demi keberlanjutan hidupnya (reproduksi). Agar sanggup menghasilkan keturunan yang sehat diperlukan juga kesehatan dari organ reproduksi. Salah satu yang menjadi faktor primer terciptanya kesehatan yaitu selalu menjaga kebersihan diri. Kebersihan genital dalam perempuan merupakan salah satu dari isu kesehatan reproduksi yang dampaknya poly berakibat infeksi saluran reproduksi dalam perempuan. Salah satu bagian dari kebersihan genital yang krusial ialah higiene genital saat menstruasi. Perempuan yang nir teratur menjaga higiene saat menstruasi berisiko terkena infeksi saluran reproduksi (ISR) 1,66 kali dibanding beserta mereka yang menjaga higiene selama menstruasi (Farage, 2007). Infeksi saluran reproduksi sanggup terjadi melalui 3 cara, salah satunya disebabkan sang infeksi introgenik atau infeksi yang terjadi sebab kesalahan penanganan yang dilakukan terhadap alat reproduksi, misalnya ialah perilaku hayati nir bersih terhadap genital. Salah satu model penanganan yang salah & yang acapkali terjadi ialah penanganan dalam saat menstruasi (Llewlyn, 1997).

Menjaga kebersihan organ reproduksi bagian luar merupakan awal dari perjuangan menjaga kesehatan. Keringat sanggup menghasilkan tubuh menjadi lembap terutama dalam organ seksual & reproduksi yang tertutup & berlipat, sehingga sanggup membantu pertumbuhan bakteri & fungi. Beberapa model perkara beserta sistem reproduksi secara fungsional & proses yaitu banyaknya kaum perempuan yang menderita infeksi saluran reproduksi mencakup candidiasis genital, vaginosis bacterial, clamidia (Greenspan, 1998). Kondisi penanganan yang salah dalam saat menstruasi nir hanya menjadi isu kesehatan reproduksi secara nasional, bahkan internasional. Hal ini dibuktikan dalam penelitian dalam India dalam 300 responden hampir seluruhnya mengalami keputihan patologis selama menstruasi yang disebabkan sang kesalahan praktik higiene menstruasi (Mudey, 2010).