Terkadang kita dihadapi kesulitan membedakan kebenaran dengan kebohongan lantaran orang yang menyampaikannya terlihat yakin atau orang tersebut merupakan sosok terdekat yang kemungkinannya membohongi kita dinilai sangat mini .
Namun, pada suatu waktu kita akan mencicipi kejanggalan yang terdapat dalam liputan yang diberikan orang tadi. Di kala keraguan mulai memuncak, mulailah menganalisa segala hal mengenai orang tadi beserta fakta yg dipaparkannya.
Tidak ada yg bilang mendeteksi orang yg sedang berbohong itu gampang. Oleh karena itu, diharapkan cara-cara menganalisa tertentu yang bisa menciptakan kita lebih konfiden akan berbohong atau tidaknya orang tadi pada kita.
Seorang mantan agen senior yang telah bekerja di Bureau of Alcohol, Tobacco and Firearms di AS selama 30 tahun, J.J Newberry, beberkan cara khusus mendeteksi kebohongan orang kepada WebMD, mengutip Senin (13/3/2017).
Selama 30 tahun bekerja melakukan penyamaran serta menginterogasi pelaku teror berskala internasional, Newberry akhirnya berhasil mendalami metode spesifik yang digunakan agen intelijen buat mendeteksi kebohongan orang.
Trik-triknya nir terlalu sulit dan sanggup kita gunakan buat mengetahui bohong atau tidaknya seseorang. Triknya merupakan dengan mengenali tanda-tanda orang nir amanah versi agen intelijen di bawah ini:
Ciri Ciri Orang Berbohong
1. Tidak konsisten
Ketika sedang bertanya kepada orang tersebut, sebaiknya menanyakan hal yang sama berulang kali. Ubah kalimat pertanyaannya sebagai jebakan untuknya. Jika jawabannya tidak konsisten, berubah atau dia membisu sejenak kebingungan, maka kemungkinan besar ia sedang berbohong.
2. Siap akan tetapi tidak siap
Orang yang suka berbohong umumnya jago dalam mengatakan-istilah. Ia umumnya sudah menyiapkan untaian kalimat yang sangat meyakinkan & telah menyiapkan dirinya untuk menjawab segala macam pertanyaan terkait gosip yang sedang dibahas. Nah buat mengakali mereka yang telah pintar berbohong adalah dengan menanyakannya soal hal lain yang nir ada kaitannya dengan berita tadi.
Contohnya, “kamu pangkas rambut ya?” disela dia sedang berbicara. Sangat mungkin beliau akan menjadi marah atau kesal karena kita seolah mengalihkan pembicaraan, namun itu adalah pertanyaan yg jawabannya nir direkam sang otaknya sebelumnya. Ini akan membuyarkan fokusnya untuk balik konsentrasi ke topik awal jika dia benar -betul berbohong. Ia pasalnya akan kesulitan meneruskan ceritanya bila nir sinkron tahapan yg telah dia rancang di otaknya.
3. Gerak-gerik mencurigakan
Salah satu indikator ypaling bertenaga yang mengindikasikan ketidakjujuran merupakan perubahan sikap atau perilaku, kata Maureen O'Sullivan, PhD, seorang profesor psikologi pada University of San Francisco.
Kita patut memperhatikan perilaku dan suasana hatinya. Apakah konsisten terlihat cemas?Atau hening?Atau datang-tiba cemas kemudian tenang?Apabila perubahan terlihat drastis maka dia kemungkinan besar menyampaikan kebohongan.
4. Ekspresi wajah berubah
“Seseorang sanggup terlihat senang , tetapi tunggu 25 dtk, biasanya dalam kurun saat 1/2 mnt ekspresi wajah yg sebetulnya mendeskripsikan emosi tersembunyi akan ada,” kata Ekman, profesor jurusan psikologi pada University of California Medical School, San Francisco.
Apabila beliau benar -benar senang , setelah 25 detik raut wajahnya akan permanen sama. Tetapi bila ia berbohong & sebetulnya dalam kondisi marah, maka raut wajahnya akan berubah. Ini dibuktikan melalui penelitian terhadap 10 ribu orang yang mana hasilnya 99 persen ketahuan perasaan aslinya sesudah 25 dtk.
5. Terlalu detil
Memang orang yg bercerita hingga detil terkesan meyakinkan. Namun jangan salah , justru mereka yang bercerita terlalu detil kemungkinan besar berbohong dan sangat lihai melakukannya. Fakta bahwa beliau mampu mengetahui suatu informasi berdasarkan berbagai sisi, hingga perasaan atau keputusan setiap individu yang terlibat dalam info tersebut pertanda bahwa beliau sudah secara akurat merangkai cerita pada dalam otaknya.
