Setelah melihat kesetiaan sang batuk, orang tua saya pun mulai curiga. Jangan-jangan saya terkena TBC. Apalagi dulu kakak saya juga terdapat yang pernah menderita penyakit itu. Akhirnya saya pun memeriksakan diri ke klinik khusus penderita TBC. Setelah diperiksa, dokter bilang saya baik-baik saja. Itu hanya batuk biasa ucapnya. Jadi dia pun hanya membagikan resep obat batuk biasa. Hasilnya? Si batuk nir juga menghilang.
Ketika sudah pasrah pada kondisi saya, ternyata saya justru bertemu sang ilahi penyelamat. Tukang jamu keliling. Yup. Bapak-bapak penjual jamu yang biasa lewat depan tempat tinggal saya ternyata memiliki resep yang saya cari. Dia menyarankan saya untuk mencoba resep andalannya. Hampir semua resep biasa nongkrong pada dapur kita. Berikut ramuan ajaib ala tukang jamu keliling depan tempat tinggal:
daun sirih 1 lembar, diremas
jahe 1 rimpang, digeprek
kencur 1-2 rimpang, digeprek
Taruh semua bahan pada atas dalam gelas, dan tuangkan air panas. Minum pada malam hari menjelang tidur. Usai diminum, sisa ramuan kembali direndam air panas untuk diminum keesokan paginya. Atas inisiatif sendiri, waktu itu saya tambahkan sebatang sereh yang digeprek. Maksudnya sih biar minumannya lebih segar. Warning! Kalau merasa minumannya kurang yummy, mending tambahkan kencur atau jahenya. Tapi jangan sekali-kali menambahkan gula pada dalamnya. Saya pernah mencobanya, dan tenggorokan malah jadi berasa nir nyaman. Seperti terdapat lendir yang mengganjal pada tenggorokan.
Entah saya memang berjodoh bersama ramuan itu atau apa, akan tetapi begitu minum pada malam hari, besoknya eksklusif mendingan banget. Persis iklan obat batuk pada TV. Sejak saat itu, setiap kali batuk tiba saya akan mengusirnya bersama ramuan itu. Dengan catatan saya sedang nir terlalu malas untuk membuatnya. Hanya saja sekarang efeknya sudah nir seajaib waktu itu. Kalau dulu eksklusif sembuh dalam semalam, sekarang butuh kurang lebih 2 hingga tiga hari. Namun itu jauh lebih baik berdasarkan pada memakai obat-obatan kimia. Sembuhnya lebih lama, punya efek samping pula.
Coretan ini saya tulis setelah melihat orang batuk pada mana-mana. Sepertinya setiap saya pergi ke suatu tempat, terdapat saja orang batuk yang saya temui. Belum lagi update status pada fb yang lama-lama dipenuhi bersama keluhan batuk pilek. Semoga catatan kecil ini berguna.
Salam