Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengaku mendapatkan liputan berdasarkan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bahwa ginjal TKI, Sri Rabitah masih terdapat. Informasi itu didapat melalui proses pra-operasi yg dilakukan tim dokter RSUD Provinsi NTB.
Untuk pra-operasi dinyatakan bahwa ginjalnya masih ada. Jadi kita ngumpul data ini, kata Nusron di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/dua).
Proses pra-operasi membutuhkan ketika sekitar 2 minggu. Sementara, istilah Nusron, tim dokter akan melakukan operasi dalam satu hingga dua minggu ini buat mengecek dugaan ginjal Sri yang hilang. Hasilnya baru akan diumumkan dalam dua Maret mendatang.
Nanti dicek apakah sahih ginjalnya terdapat atau tidak, terangnya.
Kendati demikian, kabar soal ginjal Sri yg nir hilang ini belum 100 % valid. Untuk mengetahui output detil operasi baru akan diketahui pada dua Maret mendatang.
Tapi ini pra yang namanya pra-operasi itu nir 100 persen benar . Namun juga ada unsur kesalahahannya. Untuk buktikan apakah benar apakah tidak akan dilakukan dalam tanggal 2 Maret nanti buat lihat secara utuh, jelas Nusron.
Pihaknya sudah berkoordinasi menggunakan Pelaksana penempatan energi kerja Indonesia partikelir (PPTKIS) buat meminta penjelasan soal penempatan Sri. Jika terbukti ginjal Sri hilang lantaran praktik jual beli organ tubuh, maka BNP2TKI akan mencabut biar perusahaan penyalur Sri, PT BLK-LN Falah Rima Hudaity Bersaudara. Serta mengambil langkah hukum menggunakan menuntut majikan Sri di Qatar.
Hari ini tadi jam 10, PPTKIS yg mengirimkan ini sudah kita panggil ke kantor buat melihat sejauh mana penanganan lebih lanjut. Kalau memang sampai terbukti benar pertama PTnya kita bubut izinya . Kedua majikannya kita tuntut kalau betul terbukti namun kita akan percaya berdasarkan dokter terlebih dahulu, tegasnya.
Nusron mengaku akan memanggil PT BLK-LN Falah Rima Hudaity buat dimintai penjelasan. Pihak KBRI di Qatar pula telahbergerak memanggil majikan Sri.
Ini bersamaan terjadi pada sini kita memanggil PT-nya. KBRI Qatar itu memanggil majikan. Sama juga mungkin hari ini sore jam 6 kita dapat hasil menurut sana pertemuan dengan majikan yang ada disana, katanya.
Sebelumnya diketahui, Sri beberapa tahun kemudian sempat bekerja pada Doha, Qatar. Diduga, ginjalnya diambil waktu itu bekerja pada negara yang berada di kawasan Timur Tengah itu.
Kisah itu berawal dalam 2014. Saat itu, Sri yang baru saja pergi dari Malaysia ditawari buat bekerja di Abu Dhabi sang seorang wanita bernama Ulfah. Sri lalu dibawa sang perempuan yg beralamat di Batu Keruk Akar-akar itu melaksanakan cek kesehatan di Mataram.
Kemudian, sehabis dinyatakan lulus cek kesehatan, Sri dibawa ke PT BLK-LN Falah Rima Hudaity Bersaudara di Jakarta buat menjalani training buat penempatan pada Abu Dhabi. Pada 27 Juni 2014, Sri bersama 22 orang lainnya diberangkatkan menuju Abu Dhabi.
Namun Sri justru dikirim ke Doha, Qatar. Di sana dia bekerja dalam majikan bernama Madam Gada. Informasi yang diterima merdeka.Com, Senin (27/2), sesudah satu minggu bekerja, Sri dibawa sang oleh majikan buat melaksanakan inspeksi kesehatan karena dipercaya lemah.
Sri dibawa ke ruang operasi menggunakan alasan buat mengangkat penyakit. Sri lantas disuntik sampai tidak sadarkan diri. Setelah seminggu pelaksanaan operasi, Sri dikembalikan ke PT Aljajira Qatar lantaran dianggap tidak bisa bekerja & lemah sebagai asisten tempat tinggal tangga.
Sesampainya di PT tersebut Sri mengalami tindakan kekerasan lantaran dianggap nir bisa bekerja. Sri pun dipindah-pindah kerja menggunakan alasan PT tak mau tahu Sri harus bekerja.
Sri akhirnya dikirim pergi menggunakan nir digaji & hanya hingga Surabaya. Setibanya di Surabaya, Sri dibantu oleh seseorang dan dipulangkan ke Lombok.
Sekitar Juli 2014, Sri hingga di rumah dan beraktivitas seperti biasa. Namun Sri tak jarang mengalami sakit sakit. 3 tahun kemudian tepatnya Februari 2017, Sri melakukan cek kesehatan ke RSUD Tanjung.
Setelah diperiksa dan melihat output rongen, ternyata ginjal sebelah kanan Sri nir ada & telah diganti menggunakan pipa plastik. Saat ini Sri sedang menunggu jadwal operasi buat mengangkat pipa yangg ada pada tubuhnya.