Emosi dan stress memang memiliki dampak yang tidak langsung pada tubuh seperti menghilangnya nafsu makan hingga sulit tidur. Namun pada beberapa orang perubahan emosi, gugup dan stress dapat berdampak langsung pada tubuh berupa rasa sakit pada perut karena kram, tangan yang kaku hingga dapat menimbulkan pingsan. Fenomena ini di dunia kesehatan dikenal dengan nama spasmofilia. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami kram atau kejang pada beberapa otot tubuh yang menyebabkan penderita merasakan sakit pada bagian terentu hingga pingsan.
Seperti apa cara mengetahui bila anda memiliki penyakit spasmofilia ?
Bagaimana cara menangani spasmofilia ?
Untuk lebih jauh lagi pembahasan mengenai spasmofilia. Ada satu mekanisme tertentu dari sistem saraf yang merespon beberapa fungsi organ kita sehingga dari reaksi emosi tersebut dia bermacam-macam. Sebetulnya spasmofilia berkaitan juga dengan serangan kecemasan, stress yang tinggi dan rasa panik . Jadi biasanya keluhannya juga pada nafasnya yang tersendat-sendat, dan sakit pada dada itu merupakan reaksi pada tubuh terhadap saraf motorik yang tidak normal dari rangsangan elektrik dan mekanik yang diberikan. Jadi akhirnya menimbulkan kram, kaku pada otot bahkan menyerupai kejang.Gejala Spasmofilia :
- Gangguan pada pencernaan, berupa rasa kram pada perut
- Gangguan pernafasan, akan menyebabkan nafas menjadi pendek dan tersengal-sengal
- Gangguan pada jantung, akan membuat jantung berdebar dan rasa terhimpit seperti sakit jantung
- Gangguan pada syaraf, berupa sakit kepala, tegang pada bagian leher, capek dan pegal, kejang dan susah tidur
- Spasmofilia biasanya muncul pada usia-usia yang memiliki tingkat kelabilan emosional tinggi atau galau yang berlebihan.
- Pada penderita spasmofilia, ketika terjadi galau atau emosi yang berlebihan akan terjadi kram pada tangan.
Memendam Marah Pemicu Spasmofilia
Marah yang telalu tinggi, dan cenderung diam dan memendam rasa amarah dann kemudian meluap bisa mengakibatkan gejala spasmofilia yang saya sebutkan diatas. Jadi orang yang tidak mau melampiaskan sesuatu terpendam akhirnya berespon terhadap fungsi motorik. Tapi pentingnya saat ini kita lakukan pemeriksaan untuk diagnosa spasmofilia.Cek Pemeriksaan Diagnosa Spasmofilia
Cara sederhana untuk mendiagnosa dan mencari tahu apakah ini penyakit spasmofilia atau bukan, anda bisa coba hal-hal berikut ini :- Reflex Hammer, adalah alat untuk memeriksa refleks saraf dengan cara mengetuk pada bagian wajah di sisi bagian pinggir depan telinga. Untuk melakukan hal ini si pasien diharuskan membuka rahangg mulutnya kemudia dokter mengetuk pelipis depan telinga. Jika ada reaksi pada gerakan sudut bibir yang bergerak, maka positif spasmofilia.
- Memiliki refleks yang tinggi, Kalau kecemasan tinggi biasanya memiliki refleks yang cukup tinggi. Jadi kalau kita ketuk pada berbagai tempat yang biasanya pada bisep tangan pada ototnya, maka refleksnya menjadi sangat tinggi.
- Pada beberapa literatur disebutkan bahwa respon sensitifitas menentukan seseorang mempunyai spasmofilia yang lebih besar atau tidak.
Maka solusi untuk cara mengatasi spasmofilia adalah jangan terlalu cemas berlebihan. Nah itu tadi beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mengetahui apakah kita itu terkena penyakit spasmofilia atau bukan. Sebetulnya lebih baik anda hubungi dann konsultasikan secara langsung dengan dokter spesialis saraf untuk memastikan spasmofilia. Selain itu pemeriksaan spasmofilia bisa menggunakan alat Elektromiografi.
Elektromiografi adalah teknik memeriksa dan merekam aktifitas sinyal otot. Sehingga nanti jika anda positif spasmofilia maka akan ketahuan derajat penyakit spasmofilia seperti ringan, sedang atau berat. dalam kasus yang berat yang harus diperhatikan adalah pasien tidak merasa nyaman, dan kemudian umunya dengan adanya sindrom hiperventilasi artinya rendahnya kadar CO2 dalam tubuh bisa mengakibatkan gangguan aliran darah pada jantung atau otak sehingga sesaat bisa saja secara tiba-tiba terjadi hilang kesadaran atau pingsan atau bisa menjadi serangan jantung.
Pencegahan Terjadinya Spasmofilia :
- Pastikan terlebih dahulu bahwa gejala yang dialami merupakan spasmofilia.
- Cek kadar elektrolit, karena kekurangan kalsium juga dapat menyebabkan spasmofilia.
- Perbanyak konsumsi kalsium dapat mencegah terjadinya spasmofilia.
- Lakukan psikoterapi agar tidak mudah stresss, cemas dan panik.
Nah itu tadi anda sedang membaca artikel dengan judul Gejala Spasmofilia | Galau Berlebihan Pemicunya ? semoga artikel tentang spasmofilia ini bisa menjadi wawasan bagi anda dan keluarga anda. Terimakasih salam sehat Indonesia.