Pada saat kita sedang mengalami jatuh cinta biasanya hormon feromon akan menjadi tersangka utama. Hormon feromon ini konon katanya akan bisa menimbulkan daya tarik bagi lawan jenisnya. Tahukah anda, Mitos Feromon Sebagai Hormon Pembangkit Jatuh Cinta ternyata feromon merupakan yang dipercaya sebagai hormon jatuh cinta sebenarnya tidak benar dan ini hanyalah mitos belaka. Sebelumnya saya juga menulis tentang Dr Oz Indonesia Parfum Feromon Pria
Feromon cuma berfungsi untuk hewan saja khususnya pada serangga yang merupakan suatu hormon yang berfungsi untuk menarik lawan jenisnya. Hormon feromon adalah suatu senyawa yang biasanya diperoleh dari serangga dan biasanya feromon ini terjadi ketika pasangan serangga tiba pada masa kawinnya. Untuk penggunaan feromon pada tubuh manusia sebelumnya sudah dikenal pula pada tahun 1950 an, pada saat itu diyakini kalau ketika seseorang tertarik dengan lawan jenisnya disaat pertama berpandangan, maka hatinya akan terasa bergetar dan deg-degan yang dikarenakan oleh feromon.
Namun hal ini dibantah oleh Richard Doty yang membuktikan secara ilmiah bahwa penggunaan feromon tidak mempunyai pengaruh terhadap manusia. Tidak cuma itu saja, feromon pada binatang mamalia seperti singa, kambing dan lainnya tidak bisa dijelaskan secara ilmiah. Oke itu saja yang bisa sampaikan dengan judul Mitos Feromon Sebagai Hormon Pembangkit Jatuh Cinta sampaikan pada kesempatan kali ini. Terimakasih dan selamat malam buat anda semua.